Writer’s block terkadang sering dijadikan alasan untuk menunda sampai deadline mepet. Mumpung masih jauh dari deadline. Kenali beberapa cara untuk mengatasi writer’s block.
Ada anggapan bahwa orang Indonesia memiliki kebiasaan menunda-nunda pekerjaan dan menyelesaikan tugas di saat-saat terakhir, terutama bagi penulis freelance. Terkadang, penulis menggunakan writer's block sebagai alasan untuk menunda pekerjaan hingga mendekati deadline. Kemudian, mereka memanfaatkan Sistem Kebut Semalam (SKS) untuk menyelesaikan tulisannya di saat-saat terakhir. Ini bisa beresiko, karena jika terlambat menyelesaikan tugas, penulis harus siap menerima konsekuensi.
Kenali beberapa cara untuk mengatasi writer’s block:
- Selalu Siapkan Kerangka Tulisan
Menyiapkan kerangka tulisan yang terperinci merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk menyelesaikan proyek tulisan panjang seperti menulis sebuah novel. Dengan membuat kerangka tulisan yang terinci berdasarkan bab atau sub-bab, kita dapat menghindari terjadinya writer's block karena tidak tahu harus menulis apa selanjutnya. Kerangka tulisan ini akan membantu kita menemukan alur tulisan yang lebih baik dan membantu kita menyelesaikan proyek tulisan secara lebih efisien.
Ketika kita merasa ide-ide kita tersendat, mungkin hal tersebut disebabkan oleh rasa malas dan kurangnya aktivitas fisik. Terutama jika kita sering rebahan di kosan, kita mungkin akan merasa terkekang dan tidak kreatif. Untuk mengatasi hal ini, coba pergilah ke tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, dan nikmati udara segar di luar sana. Dengan melakukan ini, kita mungkin akan menemukan ribuan ide yang dapat digunakan sebagai bahan tulisan kita.
Ingin mencari inspirasi menulis? Berliburlah!
Ada kalanya ketika kita mengerjakan sebuah proyek, kita cenderung menutup diri dan berniat fokus. "Tapi lama-lama kok nggak ada ide untuk menyelesaikan tulisan, ya?" Ini saatnya kita menghubungi seseorang yang bisa kita ajak ngobrol ngalor-ngidul. Pada zaman yang serba canggih seperti sekarang, coba sesekali sapa teman lama di media sosial atau WhatsApp. Setelah beberapa waktu, siapa tahu kita akan kembali dengan kepala yang lebih fokus dan fresh, sehingga mudah menemukan ide baru untuk tulisan kita.
- Selingi dengan Pekerjaan Lain
Writer's block mungkin terjadi karena otak kita lelah karena terus dipaksa dengan ide yang sama. Namun, kita bisa mencoba mengatasi kebuntuan dengan mengalihkan fokus kita ke proyek lain yang memerlukan kreativitas dan eksplorasi ide yang baru. Dalam proses tersebut, kita bisa saja menemukan inspirasi segar yang sebelumnya tidak terpikirkan saat kita merasa
stuck.
Terkadang yang bisa menjadi motivasi terbesar kita dalam menyelesaikan sesuatu, ya ketika kita memang memaknai apa yang sedang kita kerjakan. Jangan setengah hati, ingat apa sebenarnya tujuan kita mengerjakan atau memulai sesuatu.
Misalnya saja client minta tulisan tentang musik, sementara kita sudah kehabisan sudut pandang untuk membahasnya. Itu artinya kita harus mulai bergerilya, cari referensi dari tempat lain, tonton video Youtube tentang topik tersebut, ngobrol dengan teman kita soal musik, self-reward diri sendiri dengan menonton sebuah konser. Atau hal apapun yang berhubungan dengan topik yang sedang ingin kita tulis, ceburkan diri kita sepenuhnya!
Saya harap kalian mendapatkan manfaat dari catatan ini. Ilmu pengetahuan itu bisa diperoleh dari manapun, namun yang terpenting ialah menyelaraskan ilmu pengetahuan yang kita peroleh dengan sebuah tindakan.
Jadi, udah siap bilang say no to writer’s block? Jangan tunggu sampai mepet ya! Yuk dicicil 😉
#BelajarBerkaryaBerbagi
Tidak ada komentar: