Pasar Kripto dalam 20 Tahun Ke Depan: Apa yang Mungkin Terjadi?
Kripto saat ini sudah bukan sekadar tren teknologi yang sedang berkembang — ini adalah revolusi finansial yang akan memengaruhi cara kita bertransaksi, berinvestasi, bahkan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dua puluh tahun ke depan, mungkin kita akan menyaksikan perubahan yang signifikan dalam perkembangan pasar kripto.
Mari Berimajinasi!
Apa Itu Pasar Kripto?
Pasar kripto adalah ekosistem global yang mencakup pertukaran mata uang digital, aset, dan token berbasis teknologi blockchain seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan berbagai altcoin lainnya. Teknologi blockchain yang mendasari kripto menawarkan keamanan terdesentralisasi, memungkinkan transaksi tanpa perlu perantara seperti bank atau lembaga keuangan tradisional. Bitcoin, yang mulai dikenal sebagai “emas digital”, Ethereum, dengan fungsinya sebagai platform untuk smart contracts dan aplikasi terdesentralisasi (dApps), NFT, hingga Metaverse telah membuka jalan bagi berbagai inovasi di dunia finansial dan digital. Sehingga menjadi bagian penting dari perjalanan ekosistem global yang lebih terdesentralisasi dan lebih terhubung secara digital.
Namun, meskipun menawarkan berbagai potensi, pasar kripto sangat fluktuatif. Seperti yang telah kita lihat pada Bitcoin, harganya saat ini bisa melambung tinggi hingga mencapai lebih dari $103.000 atau setara dengan 1,6 milyar rupiah pada 5 Desember, 2024, tetapi bisa juga turun drastis sesuai dengan siklusnya. Oleh karena itu, investor harus siap menghadapi kedua kemungkinan tersebut — kenaikan harga yang luar biasa atau penurunan tajam yang tiba-tiba.
Sejarah Singkat Pasar Kripto
Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 melalui publikasi whitepaper yang menjelaskan sistem peer-to-peer yang memungkinkan transfer nilai tanpa perlu perantara. Pada tahun 2009, transaksi pertama terjadi di jaringan Bitcoin, dan sejak saat itu, pasar kripto mulai berkembang pesat. Pada awalnya, Bitcoin diperdagangkan dengan harga kurang dari $1 pada tahun 2010, tetapi pada tahun 2024, harga Bitcoin mencapai lebih dari $103.000.
Pada tahun 2013 hingga 2017, pasar kripto mulai berkembang dengan pesat, dengan munculnya berbagai altcoin seperti Litecoin dan Ripple XRP. Tahun 2017 menjadi momen penting bagi pasar kripto, ketika Bitcoin mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, serta adanya fenomena Initial Coin Offering (ICO), yang membuka peluang bagi banyak proyek baru berbasis blockchain.
Pada periode tahun 2020–2021, DeFi dan NFT mulai merebak, memperkenalkan konsep keuangan terdesentralisasi dan kepemilikan digital yang baru. Di sisi lain, regulasi mulai mendapat perhatian serius, dengan negara-negara seperti El Salvador yang mengakui Bitcoin sebagai legal tender, serta negara besar lainnya seperti AS, Rusia, hingga China yang mulai meninjau ulang kebijakannya untuk mengatur penggunaan kripto pada tahun 2024–2025.
Mengapa Pasar Kripto Potensial?
Pasar kripto bukan hanya tentang berinvestasi di Bitcoin atau Ethereum. Kripto membawa potensi untuk mengubah struktur dasar keuangan global. Dengan teknologi blockchain, kripto dapat menggantikan sistem finansial tradisional yang bergantung pada bank sentral dan lembaga keuangan lainnya. Ini memperkenalkan konsep desentralisasi, yang memungkinkan transaksi dengan lebih cepat, murah, dan transparan tanpa pihak ketiga.
Bitcoin misalnya, mulai dianggap oleh banyak orang sebagai penyimpan nilai yang lebih aman dibandingkan dengan mata uang fiat yang terdepresiasi akibat inflasi. Terutama di negara-negara dengan inflasi tinggi atau ketidakstabilan ekonomi. Selain itu, Ethereum memungkinkan pembuatan smart contracts dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ripple yang berencana meluncurkan RLUSD sebagai sebuah stablecoin berbasis USD untuk institusi di tahun ini, serta inovasi-inovasi lainnya yang mungkin tidak kita sangka akan membuka berbagai peluang di masa depan. Selama dua dekade mendatang, kripto kemungkinan bisa menggantikan banyak fungsi yang saat ini hanya dimiliki oleh sistem keuangan tradisional, mengarah pada dunia yang lebih terhubung secara digital dan lebih terbuka bagi semua orang.
NFT, yang sempat populer sebagai koleksi digital dan dianggap sebagai bisnis monyet. Sejatinya merupakan sebuah teknologi canggih yang sangat bermanfaat, luar biasa, dan perlu kita apresiasi. Namun bisnis jual beli NFT seperti yang pernah terjadi pada tahun 2022 adalah hal lain yang menjadikannya preseden buruk. Teknologi ini diprediksi akan menjadi alat utama dalam verifikasi kepemilikan barang dunia nyata dan virtual dalam dua dekade mendatang. Dari properti fisik seperti sertifikat tanah atau rumah, hingga aset Metaverse. NFT mungkin akan meredefinisi konsep kepemilikan. Namun, seperti halnya kripto, pasar NFT masih sangat dipengaruhi oleh tren dan hype, sehingga banyak NFT yang berisiko kehilangan nilainya jika tidak didukung oleh kegunaan jangka panjang. Oleh karena itu, meski memiliki potensi besar, pasar NFT tetap penuh ketidakpastian.
Metaverse, sepertinya akan semakin jelas ekosistemnya, berbagai perangkat pendukung mulai dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Hal ini akan mendorong kelahiran dunia virtual, tempat orang berinteraksi dan bertransaksi, tentu saja didukung oleh blockchain dan kripto. Di sini, mungkin NFT akan memainkan peran penting dalam otentikasi barang digital dan properti virtual. Namun, adopsi massalnya masih terhambat oleh kebutuhan akan regulasi yang jelas dan kesadaran publik. Jika teknologi ini berhasil berkembang, Metaverse dapat membuka peluang besar untuk kripto dan NFT, meskipun pasar ini tetap berisiko tinggi dan rentan terhadap fluktuasi harga yang tajam.
Adopsi Teknologi Baru
Profesor Carlota Perez mengemukakan bahwa adopsi teknologi berkembang melalui siklus gelombang yang terdiri dari dua fase utama: boom (kenaikan) dan bust (penurunan). Pandangannya ini terbukti dalam sejarah perkembangan internet. Pada awal 2000-an, dot-com crash sempat membuat banyak orang meragukan masa depan internet. Namun, dua dekade kemudian, internet menjadi fondasi utama dalam hampir seluruh aspek kehidupan kita, termasuk transaksi keuangan. Fenomena ini mencerminkan bagaimana meskipun teknologi mengalami guncangan dan ketidakpastian, ia tetap berkembang dan meresap dalam struktur sosial-ekonomi.
Perez juga menjelaskan bahwa siklus adopsi teknologi ini cenderung berlangsung setiap 20 tahun. Dalam siklus tersebut, ada periode transisi yang menandakan pergeseran dari tahap adopsi awal menuju adopsi massal oleh publik. Periode transisi ini sangat penting, karena di sinilah teknologi mulai diterima oleh khalayak luas, membawa dampak besar pada perubahan cara hidup, cara kerja, hingga ekonomi global. Dengan demikian, meskipun teknologi sering menghadapi tantangan dan kegagalan sementara, akhirnya ia menemukan jalannya dan terus berkembang, membentuk dunia yang kita kenal sekarang.
Fokus pada Penggunaan Nyata
Selama dua dekade mendatang, pasar kripto mungkin tak akan lagi didorong oleh spekulasi belaka. Lonjakan harga yang biasanya muncul tanpa dasar yang jelas akan digantikan oleh harga yang mencerminkan penerapan praktis dan keberhasilan teknologi. Hanya proyek-proyek yang memiliki manfaat pada dunia nyata yang akan bertahan. Koin meme dan altcoin tanpa inovasi mungkin akan tereliminasi. Di sisi lain, kripto yang mendukung sektor-sektor seperti keuangan, perdagangan, dan hiburan akan semakin terlihat, semakin relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, kedewasaan pasar ini juga berarti peningkatan regulasi. Dengan aturan yang lebih jelas, investor besar mungkin akan lebih percaya diri, meskipun di sisi lain, regulasi yang berlebihan bisa meredam inovasi.
Perkembangan Teknologi yang Membentuk Kripto: Blockchain, AI, hingga Privasi
Masa depan blockchain mungkin akan jauh lebih efisien. Blockchain generasi baru seperti Solana dan Polkadot, dengan solusi Layer 2 dan sharding, menawarkan skalabilitas yang lebih tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah. Ini memungkinkan kripto berkembang jauh melampaui spekulasi, menuju aplikasi mainstream yang lebih luas. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) akan semakin berperan dalam perkembangan pasar ini, mengotomatisasi trading serta meningkatkan keamanan. Algoritma AI juga dapat mendeteksi ancaman dengan lebih cepat, memprediksi fluktuasi pasar, dan mengoptimalkan keuntungan. Tak kalah penting, privasi akan menjadi pusat perhatian dengan munculnya teknologi privacy-first, seperti zero-knowledge proofs. Kripto yang mengutamakan privasi bisa jadi akan menjadi lebih menarik, terutama di tengah meningkatnya ancaman terhadap data pribadi. Teknologi ini akan memungkinkan transaksi anonim yang lebih aman, memberi pengguna kontrol penuh atas identitas digital mereka.
Kripto Bisa Mengubah Lanskap Ekonomi dan Sosial
Bitcoin dan Ethereum mungkin memiliki masa depan yang menjanjikan. Bitcoin berpotensi menggantikan emas sebagai penyimpan nilai global, terutama jika adopsi massal dan infrastruktur bisa mendukungnya. Ethereum, dengan transisi ke Ethereum 2.0, akan semakin berkembang dengan smart contracts yang lebih efisien. Sektor-sektor seperti keuangan dan hukum bisa memanfaatkan platform ini untuk transaksi yang lebih cepat dan transparan. Di luar itu, kripto juga berpotensi menjadi mata uang global, bahkan diintegrasikan ke dalam kebijakan moneter negara melalui Central Bank Digital Currencies (CBDC). Di sisi lain, kripto dapat menjadi alat inklusi keuangan yang revolusioner, memberi akses kepada individu di negara berkembang yang belum memiliki rekening bank. Perkembangan ini juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru — pengembang blockchain, analis kripto, hingga spesialis keamanan siber akan menjadi profesi yang sangat dicari. Namun, transformasi besar ini juga akan menantang status quo, mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan ekonomi global.
Dampak Lingkungan dari Pasar Kripto
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kripto adalah konsumsi energi yang tinggi, terutama yang berkaitan dengan Proof of Work (PoW) seperti yang digunakan oleh Bitcoin. Namun, dengan peralihan menuju Proof of Stake(PoS) dan inovasi-inovasi lain yang mungkin bermunculan, hingga penggunaan energi terbarukan untuk melakukan penambangan, bisa jadi akan membuat pasar kripto menjadi lebih ramah lingkungan, dan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan. Siapa yang tahu?
Masa Depan yang Belum Pasti
Pasar kripto jelas memiliki potensi luar biasa dalam dua puluh tahun ke depan. Namun, seperti investasi lainnya, kita harus siap menghadapi kedua kemungkinan — keuntungan yang sangat besar, atau kerugian yang tajam. Harga kriptobisa melonjak tinggi seiring dengan adopsi yang meluas dan peningkatan teknologi, tetapi bisa juga turun drastis jika terjadi krisis ekonomi global atau jika proyek tertentu gagal memenuhi harapan.
Saat kita mempertimbangkan investasi dalam kripto, ingatlah bahwa volatilitas adalah bagian dari permainan ini. “Jangan terlalu terbawa oleh harapan, dan selalu siap dengan kemungkinan terburuk.”
Masa depan pasar kripto sangat tergantung pada adopsi, regulasi, dan kemajuan teknologi. Jika kita siap dengan tantangan tersebut, kemungkinan akan ada peluang besar yang menanti. Tetapi pasar ini juga bisa menjadi perjalanan yang penuh risiko. Sehingga siap rungkad adalah jalan ninja yang mau tidak mau harus ditempuh.
Apa yang akan terjadi pada kripto 20 tahun ke depan?
Apakah kita sudah benar-benar siap untuk menghadapi masa depan kripto yang belum pasti itu?
Atau lebih baik menunggu dan melihat saja, apakah kripto benar-benar bisa memenuhi janjinya?
Tenang, berimajinasi saja dulu. 🤔
Saya harap kawan-kawan mendapatkan manfaat dari artikel ini. Ilmu pengetahuan itu bisa diperoleh dari manapun, namun yang terpenting ialah menyelaraskan ilmu pengetahuan yang kita peroleh dengan sebuah tindakan.
Baca juga :